Sebenar nya apa yang menjadi penyebab keguguran berulang- ulang... !! Berikut ini penjelasan nya...

Seperti yang kami kutip dari merdeka. com tiap-tiap minggu, merdeka. com buka service bertanya jawab sekitar permasalahan kesehatan. Dalam proyek ini, kami bekerja bersama dengan tim dokter dari meetdoctor. com yang bakal berikan jawaban atas pertanyaan yang di sampaikan oleh pembaca. Tersebut disini satu diantara pertanyaan yang telah tiba di redaksi merdeka. com. 

Pertanyaan 

Selamat siang dok, yang saya ingin tanyakan penyebabnya guguran berulang. Itu di sebabkan lantaran apa ya? Saya bertanya dokter sesudah kuret, rahim saya bagus tuturnya. (LeNie) 

Jawaban 

Umumnya wanita yang pernah alami keguguran satu kali umumnya bakal dapat pelihara kehamilan yang selanjutnya. Tetapi, 1 % dari wanita hamil bakal alami keguguran berulang sejumlah tiga kali atau lebih. Pemicunya tidak sering sekali di ketahui. 

Tetapi terdapat banyak peluang penyebabnya keguguran yang berulang diantaranya kelainan kromosom, kelainan system hormonal, kelainan pada organ reproduksi serta rahim, ada masalah pembekuan darah, infeksi organ reproduksi, aspek umur. 

Sesudah tiga atau lebih keguguran, dibutuhkan pelajari medis untuk peluang penyebabnya, kontrol ini mencakup kontrol fisik serta tes darah. Tes darah dibutuhkan untuk tahu apakah system kekebalannya overactive (yang dapat mengakibatkan penolakan janin) atau ada kelainan darah, seperti sindrom Hughes (ingintalan darah terlalu berlebih yang menghalangi supply gizi ke janin). 

Kontrol lain yang dapat dikerjakan diantaranya biopsi dari susunan rahim untuk mengecek kandungan progesteron sesudah ovulasi (hormon yang dibutuhkan untuk meyakinkan embrio tertanam dengan harusnya di dinding rahim). Diluar itu, butuh juga dikerjakan USG serta kontrol dalam untuk tahu ada kekurangan anatomis. Lalu, Anda serta pasangan dapat juga memeriksakan adakah ketidaknormalan kromosom. 

Untuk menghindar terjadinya keguguran, kerjakan gaya hidup sehat, istirahat yang cukup, batasi kesibukan yang memiliki resiko tinggi dan cukupi konsumsi gizi.