DI INFORMASIKAN KEPADA SELURUH MASYARAKAT SAAT INI PENCULIKAN BAYI LAGI MARAK TERJADI !! WASPADA..!!! MOHON SEBARKAN BERITA INI
- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke Tempat tinggal Perlindungan Sosial Anak (RPSA), Cipayung, Jakarta Timur. Ia menjenguk bayi Bon-bon yang alami masalah eksploitasi oleh orang-tua.
Bayi malang berumur enam bln. itu juga kerap dicekoki obat penenang riklona clonazepam. Menurut Khofifah, waktu bertanya jenis obat itu ke dokter, ternyata obat itu biasa diberikan ke pemakai yang mengalami pasien psikotik.
Psikotik sendiri yaitu masalah jiwa yang ditandai dengan ketakmampuan individu menilainya fakta yang berlangsung, umpamanya ada halusinasi, waham atau tingkah laku kacau dan aneh.
Akibat dicekoki obat ini, bayi Bon-bon mengalami penurunan saraf.
" Nama obat itu saya mengkomunikasikan ke dokter umumnya untuk masalah psikotik, hingga benar-benar ada saraf-saraf yang alami penurunan manfaat, " kata Khofifah, waktu dijumpai dalam acara di Tempat tinggal Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (28/3/2016).
" Nah sorot matanya per hari ini telah dapat memberi refleksi motoriknya. Namun kita juga mengkomunikasikan dengan dokter, bila menurut dokter mesti rawat inap, ya kita sediakan rawat inap, " papar Khofifah.
Diluar itu, pihaknya juga menyebutkan bakal berkomunikasi dengan dokter, untuk mengatasi bibir bayi Bon-bon supaya bisa dioperasi. Sebab, bayi Bon-bon alami mempunyai bibir sumbing.
Khofifah menyebutkan, tak ada batasan hingga kapan bayi Bon-bon diakukan di save house untuk anak itu. (Baca : Bayi Bon-Bon yang Jadi Korban Eksploitasi Anak Terlihat Lemah)
" Ada yang lima th. disini. Lantaran saat orangtuanya tak ada kan mungkin saja anak negara, " katanya.
Diluar itu dengan dipelihara oleh Kemensos di panti itu menurut dia tak menghilangkan hak asus dari bayi Bon-bon.
" Tak menyingkirkan hak asus. Yang memastikan hak asus atas putusan pengadilan, " tuturnya.
Terlebih dulu, Bon-Bon diberikan obat penenang, riklona clonazepam dengan dosis tinggi tanpa ada saran dokter oleh pelaku, EH (17) serta SM (18). Masalah ini diungkap oleh Polres Jakarta Selatan. Pelaku mengakui memberi obat penenang itu supaya korban tidak rewel.
Sumber ; Kompas.com
DI INFORMASIKAN KEPADA SELURUH MASYARAKAT SAAT INI PENCULIKAN BAYI LAGI MARAK TERJADI !! WASPADA..!!! MOHON SEBARKAN BERITA INI
Reviewed by Unknown
on
9:11 PM
Rating: