Bolehkah Suami Cukur Bulu Kemaluan Istri dan Sebaliknya? Ini Jawaban Islam

Rasulullah mensabdakan kalau Istihdad
 (mencukur bulu kemaluan) adalah satu diantara sunnah fitrah.

 " Ada lima hal yang termasuk juga fitrah : khitan, istihdad, mencabut bulu ketiak, memotong kuku serta memotong kumis ". (HR. Bukhari serta Muslim)

Bolehkah Suami Cukur Bulu Kemaluan Istri serta Demikian sebaliknya? Ini Jawaban Islam

Lima manfaat istihdad sudah di ketahui di jaman moderen yaitu kebersihan terbangun, terlepas dari bau, sehat, tingkatkan sensitifitas waktu terkait serta lebih higienis untuk wanita.
Lantas ada pertanyaan, bolehkan istihdad dikerjakan oleh suami lantaran argumen sedikit susah menggunting bulu-bulu tersebut, supaya lebih mesra atau argumen yang lain?
Dalilnya

Lantaran waktu suami menolong istrinya lakukan istihdad pastinya akan lihat aurat inti istri, jadi ada dua pendapat ulama.

Pertama, makruh. Ulama yang memakruhkannya berdalil dengan hadits kisah Aisyah radhiyallahu 'anha kalau ia menyampaikan :

 " Saya tak pernah melihat kemaluan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sekalipun ". (HR. Ibnu Majah)

Ke-2, mubah. Serta ini pendapat jumhur ulama yang menilainya hadits Aisyah itu dhaif seperti dijelaskan Al Hafizh Ibnu Rajab.

Diluar itu, dalil yang lain yaitu kisah Aisyah dalam Bukhari serta Muslim kalau ia berkata :

 " Saya pernah mandi berbarengan Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dari satu bejana pada saya serta beliau. Lalu beliau bergegas-gegas denganku mengambil air, sampai saya menyampaikan : tinggalkan air untukku, tinggalkan air untukku ". Ia berkata ; " Mereka berdua waktu itu dalam keadaan junub ". (HR. Bukhari serta Muslim).
Hadits Lain yang Jadi Pegangan

Dakwahislam - Dalam Fathul Bari diterangkan, kalau ulama seperti Ad Daudi berdalil dengan hadits ini berkaitan bolehnya suami melihat aurat istrinya.

Hadits lain sebagai pegangan untuk ulama yang membolehkan suami lihat aurat istrinya yaitu sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

 " Jaga auratmu terkecuali dari istrimu ". (HR. Tirmidzi serta Abu Daud ; hasan)
Ibnu Hajar Al Asqalani menerangkan, hadits ini tunjukkan bolehnya seseorang istri lihat aurat istrinya.

Ibnu Hazm Azh Zhahiri menyatakan, “Boleh untuk suami untuk melihat ‘milik’ istri seperti istri juga bisa melihat ‘milik’ suami. Hal semacam itu tak dikira makruh sekalipun. ”
Wallahu a'lam
Kapan Saat yang Tepat

Dakwahislam - Sayyid Sabiq menerangkan, menggunting bulu ‘rahasia’ itu disunnahkan tiap-tiap minggu. Sedang maksimalnya, paling lama seorang diijinkan membiarkan bulu ‘rahasia’ itu sepanjang empat puluh hari. Tak bisa lebih.

Seperti hadits dari Anas radhiyallahu ‘anhu :
 " (Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) berikan tempo pada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak serta menggunting bulu kemaluan supaya tak dilewatkan demikian saja kian lebih empat puluh malam ". (HR. Abu Dawud serta Ahmad)