12 Daftar Vaksin yang Dipalsukan Yang Di Rilis BPOM Kemungkinan Masih Beredar

Gosip hangat yang tengah mengedar mengenai vaksin palsu bikin resah orang-orang yang sampai kini memanglah perduli dengan kekebalan badan serta kesehatan anaknya, baik sebagai pribadi dalam keluarga ataupun sebagai generasi penerus bangsa. 

Bareskrim Polri temukan kalau ada 6 Tempat Peristiwa Perkara (TKP) yang menghasilkan vaksin palsu ini yakni di daerah Kemang, Bekasi Regensi, Bekasi Tambun, Subang, Tangerang Selatan serta Kramat Jati. Tubuh Pengawasan Obat serta Makanan (BPOM) sudah lakukan koordinasi dengan Bareskrim Polri berkaitan peredaran vaksin palsu yang meresahkan orang-orang ini cuplikan dari lanjutkan. com. 

Pelaksana pekerjaan Kepala Tubuh Pengawasan Obat serta Makanan (BPOM) Tengku Bahdar Johan Hamid, dalam kerja komisi IX dengan Kemenkes di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat mengungkap kalau sampai sekarang ini ada 12 vaksin yang dipalsukan oleh komplotan Hidayat Taufiqurahman serta Rita Agustina. 

Vaksin-vaksin palsu ini dibawa oleh freelance dari tempat yg tidak di ketahui serta di jual dengan harga dibawah harga market. Produk-prokduk yang dipasukan itu datang dari tiga perusahaan obat terkenal yakni PT Biofarma, PT Sanofi Grup serta PT. GlaxoSmithKline. 

Tersebut disini daftar type vaksin yang dipalsukan menurut surat edaran BPOM, semua ada 12 vaksin. 

1. Vaksin Engerix B untuk hepatitis B 

2. Vaksin Pediacel adalah vaksin gabungan untuk diphteri, tetanus, pertussis, polio serta Hib (haemophillus influenza) 

3. Vaksin Eruvax B untuk hepatitiis B 

4. Vaksin Tripacel untuk difteri, pertusis & tetanus untuk anak 

5. Vaksin PPD RT 23 untuk tes Mantoux 

6. Vaksin Penta-Bio untuk Difteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis B Rekombinan, Haemophilus influenzae type b. 

7. Vaksin TT untuk tetanus 

8. Vaksin Campak 

9. Vaksin Hepatitis B 

10. Vaksin Polio bOPV 

11. Vaksin BCG 

12. Vaksin Havrix untuk hepatitis A 

Langkah Membedakan Vaksin Asli serta Palsu 

Konon vaksin palsu ini begitu susah untuk dibedakan dengan vaksin yang asli. Memanglah, untuk menguji tahu keaslian dari vaksin palsu mesti lewat uji laboratorium terlebih dulu. Walau demikian dengan cara kasat mata terdapat banyak ketidaksamaan mendasar pada paket yang dapat jadikan patokan supaya orang-orang lebih aware pada peredaran vaksin palsu ini. 

Check paket. Bentuk paket vaksin palsu lebih kasar dibanding paket vaksin yang asli, diluar itu nomer batch-nya tak terang serta warna tutup vial-nya (rubber stoper) juga tidak sama. 

Check botol vaksin. Pada vaksin palsu ada sisa congkelan yang sudah pasti akan tidak diketemukan pada botol vaksin yang asli. 

Check barcode. Ada ketidaksamaan pada cetakan barcode dari paket vaksin palsu. 

Mudah-mudahan masalah vaksin palsu ini selekasnya diusut sampai selesai lantaran modus penyebaran vaksin palsu seperti ini begitu beresiko bila dilewatkan, terlebih peredaran vaksin palsu telah berjalan sepanjang 13 th.. Telah berapakah banyak bayi serta balita yg tidak terproteksi dari penyakit-penyakit mewabah seperti campak?