ASTAGHFIRULLOH ! kok bisa Beribadah tapi Melupakan Allah, yang Biasa Muncul di Bulan Suci Ramadhan ..berikut penjelasannya
Ini kisah spiritual Ihsan, bukan nama sebenarnya. Di shubuh keenam Ramadhan, kegalauan menimpanya. Berbagai macam rasa berkecemuk dalam hatinya; sesal dan marah tapi entah kepada siapa. Ada apa dengannya?
Ihsan, sebagaimana sebagian Muslim lainnya dalam menyikapi Ramadhan, memasang target ibadah harian. Sebelum masuk Ramadhan, ibadah wajib kadang dilalaikan, ibadah sunnah banyak ditinggalkan.
Maka di bulan suci, ia berazam memperbaiki diri dan ibadahnya. Salah satunya shalat berjamaah. Di luar Ramadhan, ia kerap masbuk shalat berjamaah. Kadang sampai lima waktu shalat dalam sehari.
Targetnya di bulan penuh rahmat, tidak akan tertinggal lagi shalat jamaah. Ia mengharuskan diri selalu ikut takbir pertama imam. Dan kenyataannya, ia memang mampu setelah memanajemeni waktunya dengan baik.
Hari pertama, alhamdulillah lancar tertunaikan. Hari kedua juga demikian. Demikian seterusnya hingga hari kelima. Shalatnya tidak lagi
ketinggalan.
Cobaan datang pada 6 Ramadhan 1437, Sabtu (11/06/2016). Shubuh itu, entah ada apa, takmir masjid dekat rumahnya memutuskan mengumandangkan iqamat lebih cepat dari biasanya. Padahal biasanya iqamat berkumandang 10 menit selepas azan. Dan, nahas, bagi Ihsan.
Baru saja ia selesai shalat sunnah fajar di rumah, iqamat sudah berkumandang. Jarak rumahnya ke masjid di sebuah kota di Jawa Timur itu memang dekat, 200-an meter. Ia shalat sunnah di rumah untuk mengamalkan hadits mengenai keutamaan amalan ini.
Walau sedekat itu jaraknya, dia tidak sempat mengikuti takbir pertama imam. Lemaslah dia. Semangatnya tiba-tiba menurun ke titik mengkhawatirkan. Asa yang ia pupuk selama 5 hari, hancur berkepingan.
“Ya Allah!” rintihnya tiba-tiba ingat kepada Allah, “gagal saya,” lanjutnya meratapi nasib.
Jangan Merasa Bisa
Selepas shubuh itu, ia memuhasabah diri. Berbagai pertanyaan ia ajukan untuk dijawab sendiri. Apa yang terjadi? Apa yang hendak Allah tunjukkan?
Ia tidak mungkin marah kepada takmir yang mengumandangkan iqamat di luar jadwal. Ia tidak mungkin meluapkan emosi kepada imam yang barangkali minta iqamat disegerakan. Ia hanya bisa menyesalkan keadaan. Yang paling ia sesali adalah terlalu sombongnya dirinya karena tak meminta pertolongan Allah.
Ya, ia teringat akan doa yang diajarkan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Doa kerendahan diri yang diucap sebelum salam. Mungkin ia tidak lupa, hanya kurang sungguh-sungguh dalam memintanya. Hanya sebatas formalitas sebagai doa penutup tahiyat sebelum salam.
اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
Allahumma ‘ainnii ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik.
“Ya Allah, tolonglah aku dalam berdzikir kepada-Mu, mensyukuri segala nikmat-Mu, dan membaguskan ibadah kepada-Mu.” [Hadits Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dari shahabat Muadz bin Jabal]
Doa ini mengajarkan bahwa kita bukanlah apa-apa dan siapa-siapa. Segala yang kita lakukan adalah karena sifat Ar-Rahim, Ar-Rahman, serta Rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.
Kita sujud, tidak bisa kecuali karena bantuan-Nya. DIA-lah yang menggerakkan iman di hati untuk melakukannya. Kita berdoa, tidak bisa tanpa bimbingan-Nya. DIA-lah yang menggerakkan jemari terbuka untuk meminta kepada-Nya.
Kita menangis, tidak bisa kecuali karena taufik-Nya. DIA-lah yang melembutkan hati sehingga mata menangis karena-Nya.
Inilah yang Ihsan telat sadari. Bahwa dirinya ada, berusaha, dan bisa karena Allah semata. Bahwa ibadah-ibadah yang selama ini ia lakukan hanya karena bantuan-Nya. Ia merasa terlalu sombong; membuat target ibadah tinggi, tapi lupa meminta dibantu oleh Allah. Dirinya terlalu naif, merasa bisa melakukannya seorang diri.
Inilah yang (mungkin) Allah ingin Ihsan sadari lebih dini. Mumpung Ramadhan masih panjang. Hari-hari berikutnya, Ihsan bertekad terus meminta bantuan-Nya untuk memenuhi targetnya. Dan tentunya, juga, ibadah lainnya. Kalau selama ini merasa sudah meminta, berarti frekuensi meminta itu harus ditingkatkan. Kualitasnya pun harus maksimal. Allahu a’lam..
ASTAGHFIRULLOH ! kok bisa Beribadah tapi Melupakan Allah, yang Biasa Muncul di Bulan Suci Ramadhan ..berikut penjelasannya
Reviewed by Unknown
on
11:03 AM
Rating: