Berbahaya !!! Tiga Gelas Susu Perhari Tingkatkan Risiko Kematian?

 Susu sudah lama direkomendasikan oleh dokter serta pakar gizi, untuk tingkatkan konsumsi kalsium serta menolong menjaga tulang yang kuat. Namun riset paling baru tunjukkan bahwa, susu bisa melipatgandakan resiko kematian dini.

Suatu studi yang melibatkan sekitar 61. 000 perempuan serta 45. 000 laki-laki selama 20 th., temukan ada atau tidak pengurangan patah tulang, untuk mereka yang konsumsi susu yang paling sering.

Terlebih untuk perempuan, yang selalu dikaitkan dengan penambahan kemungkinan menanggung derita patah tulang.

Tetapi ada kenyataan mengagetkan yang lain, dari hasil riset itu. Mereka yang minum tiga gelas atau lebih susu dalam satu hari, sekitar 680 ml, 2 x lebih mungkin saja untuk meninggal lebih awal, dibanding mereka yang konsumsi kurang dari satu.

Serta NHS (Badan kesehatan Inggris) mereferensikan susu untuk menolong osteoporosis, dengan mengkonsumsi

tidak kian lebih 550 ml /hari, yang jumlahnya sangatlah cocok untuk memberi konsumsi kalsium setiap hari.

Peneliti paling utama studi itu, Profesor Karl Michaelsson, dari University Uppsala di Swedia, menyampaikan : " Hasil riset kami mungkin saja mempertanyakan validitas referensi untuk konsumsi susu dalam jumlah tinggi, untuk mencegah patah tulang. Tetapi mengkonsumsi yang lebih tinggi dari susu pada wanita serta laki-laki, dapat tingkatkan kematian yang lebih tinggi. "

Peneliti yakin bahwa lemak dalam susu membatalkan efek positif dari kalsium, menyebabkan peradangan serta tingkatkan resiko serangan jantung.

Tetapi, produk susu rendah lemak seperti keju serta yogurt, mempunyai efek lebih untungkan, kurangi kematian awal serta tingkatkan kesehatan tulang.

Prof Sue Lanham-New, kepala Departemen Pengetahuan Gizi di Universitas Surrey, menyampaikan : " Kita ketahui bahwa konsumsi kalsium yang rendah (kurang dari 400 mg /hari) adalah faktor dari resiko untuk osteoporosis. Individu terus mesti konsumsi makanan yang seimbang dari lima kelompok makanan paling utama, serta susu yaitu kunci. "

Meski demikian, penelitianini masih tetap pro serta kontra. Serta Riset ini sudah diterbitkan dalam British Medical Journal. namun sebaiknya Anda untuk terus konsumsi susu, serta pastikan susu rendah lemat, untuk hasil yang masksimal.